Berikut contoh satelit GPS dengan berbagai orbit.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit#Deskripsi
- Sejarah Satelit
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.
Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.
Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.
Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 di bawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan di atas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika."
Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagaiProject Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957.
Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958.
Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Interasional (International Space Station).
- Deskripsi
Satelit merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.
Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.
Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu
- Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.
- Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.
- Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.
Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.
Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.
Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.
Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.
Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.
- Jenis-jenis Satelit
- Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
- Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio padafrekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
- Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
- Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
- Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
- Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
- Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
- Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
- Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).
- Satelit Observasi
Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, mirip dengan satelit mata-mata tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengawasan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
Banyak jenis observasi dapat dibuat dari satelit, termasuk pengintai militer, pemetaan medan, fotografi astronomi, inspeksi internasional, pengamatan awan, dan fotografi Bumi-berguna dalam ilmu bumi.
Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan sensor yang beroperasi di bagian yang berbeda dari spektrum elektromagnetik. Sensor pertama kali digunakan oleh manusia adalah mata telanjang. Berikutnya datang fotografi dengan kemampuannya untuk merekam dalam jumlah besar bentuk permanen dari informasi rinci. Kemudian disusul pengembangan radar pengintai, intersepsi elektronik, dan pengintaian inframerah.
- Observatorium Angkasa
Observatorium angkasa adalah segala alat yang berada di luar angkasa yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda planet lainnya.
Beberapa observatorium telah diluncurkan ke orbit, dan kebanyakan telah memperluas pengetahuan kita tentang kosmos. Pengamatan astronomi dari Bumi dibatasi oleh pemfilteran dan gangguan radiasi elektromagnetik karena atmosfer Bumi. Oleh karena itu mengirim observatorium ke luar angkasa sangat diperlukan. Sebagaimana sebuah teleskop mengorbit Bumi di luar atmosfer dia tidak kena oleh twinkling (distorsi karena turbulensi panas udara) atau polusi cahaya dari sumber cahaya buatan di Bumi. Beberapa teleskop landas bumi (seperti Teleskop Keck I dan II, Very Large Telescope) dapat menghilangkan efek turbulensi atmosfer dengan bantuan optik adaptifnya.
Astronomi berbasis-angkasa bahkan lebih penting untuk menjangkau frekuensi yang berada di luar jendela optik dan jendela radio, kedua rentang panjang gelombang dari spektrum elektromagnetik yang tidak berkurang oleh atmosfer. Contohnya, Pengamatan sinar-X hampir tidak mungkin bila dilakukan dari Bumi, dan telah mencapai tempat yang penting dalam astronomi hanya karena satelit orbit yang dilengkapi dengan teleskop sinar-X seperti Observatorium Chandra.
Observatorium angkasa umumnya dibagi menjadi dua kelas: misi memetakan seluruh langit, dan observatorium yang membuat pengamatan bagian tertentu dari langit.
Banyak observatorium angkasa telah menyelesaikan misinya, dan lainnya masih beroperasi. Satelit telah diluncurkan oleh NASA,ESA dan Japan Aerospace Exploration.
Berikut contoh dari Teleskop Huble yang merupakan jenis Observatorium angkasa.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit#Deskripsi
- Satelit mata-mata
Satelit Pengintai (secara resmi disebut satelit pemantau, Inggris: Reconnaissance satellite) adalah sebuah satelit pemantau Bumi atau satelit komunikasi yang digelar untuk keperluan militer maupun intelejen.
Biasanya merupakan teleskop bintang yang diarahkan ke Bumi dan bukan ke arah bintang. Generasi awal dari satelit ini ialah Corona dan Zenit yang mekanismenya yaitu, mereka mengambil foto dari angkasa, kemudian melontarkan kaleng berisi negatif film ke bumi untuk diambil kemudian.
Contoh Satelit mata-mata Kh-4b Corona
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kh-4b_corona.jpg
- Satelit aktif dan pasif
Satelit pasif merupakan satelit yang mencerminkan radiasi elektromagnetik yang diterimanya tanpa modifikasi atau amplifikasi. Satelit pasif tidak dapat menghasilkan tenaga mereka tetapi hanya mencerminkan kekuatan yang diterimanya.
Satelit aktif adalah satelit yang dapat mengirimkan daya disebut satelit aktif. Mereka dapat memperkuat atau memodifikasi sinyal yang diterima kemudian untuk transmisi.
- Miniaturisasi satelit
Satelit miniatur atau satelit kecil adalah satelit dengan massa dan ukuran rendah, biasanya di bawah 500 kg (£ 1100). Sementara semua satelit tersebut dapat disebut satelit kecil, klasifikasi yang berbeda digunakan untuk mengkategorikan mereka berdasarkan massa.
Salah satu alasan untuk miniaturisasi satelit adalah untuk mengurangi biaya: satelit yang lebih berat membutuhkan roket yang lebih besar dengan daya dorong yang lebih besar yang juga memiliki biaya yang lebih besar. Sebaliknya, satelit yang lebih kecil dan lebih ringan membutuhkan kendaraan peluncuran yang lebih kecil dan lebih murah dan kadang-kadang dapat diluncurkan dalam kelipatan.
Klasifikasi Satelit miniatur:
- Satelit kecil / Small satelit
- Microsatelit
- Nanosatelit
- Picosatelit
- Femtosatelit
- Satelit altimeter
Sebuah altimeter radar, altimeter elektronik, altimeter refleksi, altimeter radio (RADALT), radio altimeter kisaran rendah (LRRA) atau hanya RA merupakan sebuah alat ukur ketinggian di atas medan saat ini di bawah pesawat atau pesawat ruang angkasa. Jenis altimeter memberikan jarak antara antena dan tanah langsung di bawah, berbeda dengan altimeter barometric yang menyediakan jarak di atas datum ditetapkan, biasanya berarti permukaan laut.
- Orbit Satelit
Satelit adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar. Contohnya Bulan yang merupakan satelit dari Bumi.
Pergerakan satelit dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti hukum Keppler (Pergerakan Keplerian) yang didasarkan pada beberapa asumsi yaitu pergerakan setelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi, satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang, massa satelit tidak berarti dibandingkan massa bumi, satelit bergerak dalam ruang hampa, dan tidak ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi pergerakan satelit.
Orbit merupakan jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi. Dalam Konteks Geodesi satelit, informasi tentang orbit satelit akan berperan dalam beberapa hal yaitu:
- Position Determination
- Observation Planning
- Receiver Aiding
- Satellite Selection
Untuk menghitung koordinat satelit yang nantinya diperlukan sebagai koordinat titik tetap dalam perhitungan koordinat titik-tiitk lainnya di atau dekat permukaan bumi.
Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatan yang optimal)
Membantu mempercepat alat pengamat (Receiver) sinyal satelit untuk menemukan satelit yang bersangkutan
Untuk memilih, kalau diperlukan, satelit-satelit yang secara geometrik “lebih baik” untuk digunakan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Bandwidth_radar_altimeter_sm.jpg&filetimestamp=20140213113708&
- Lokasi dan arah peluncuran Satelit
Umumnya sebuah pelabuhan angkasa harus mempunyai luas yang cukup besar agar jika sebuah roket meledak ia tak akan membahayakan nyawa manusia di sekitar lokasi peluncuran.
Lokasi yang lebih disukai biasanya terletak di dekat katulistiwa ke arah timur agar dapat memanfaatkan kecepatan rotasi Bumi (465 m/s) secara maksimum, dan merupakan orientasi yang baik untuk menuju sebuah orbit geostasioner. Selain itu, hal ini meningkatkan rasio massa terhadap orbit. Untuk orbit-orbit kutub atau Molniya, aspek-aspek ini tidak berlaku. Untuk keselamatan, sebuah jalur peluncuran di atas air atau tanah kosong sangatlah penting.
- Jaringan Transmisi Satelit
Satellite merupakan alat dalam orbit bumi yang khusus untuk menerima atau menghantarkan data secara nirkabel (tanpa kabel). berkomunikasi melalui frekuensi radio. Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave (transmisi mengikuti garis lurus/LoS), hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi. Sebagai repeater, berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satelite yang paling banyak) posisi satelite adalah sekitar 36.000 km di atas bumi. Satelit komunikasi merupakan stasiun Relay atau Repeater gelombang microwave yang diletakkan di angkasa. Satelit ini menerima sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda.
Satelit adalah suatu station relay. Satelit menerima pada satu frekuensi, memperkuat atau mengulang sinyal dan transmit pd frekuensi lain. Memerlukan orbit geo-stationary, tinggi 35,784 km (William Stallings, Data and Computer Communications 7th Edition).
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Expl2289_-_Flickr_-_NOAA_Photo_Library.jpg
- Transmisi Data
Media transmisi data dengan menggunakan satellit adalah sebuah interkoneksi komunikasi data dengan menggunakan satelit yang diletakan di luar muka bumi dengan ketinggian tertentu di mana pembawa sinyalnya menggunakan frequensi tertentu yang dipancarkan dari stasiun dimuka bumi dan dipantulkan oleh satellite untuk diarahkan ke permukaan bumi lainnya selama masih dalam coverage area satellite tersebut.
Untuk pelaksanaan komunikasi, satelit harus mengorbit atau mengelilingi bumi yang berotasi. Orbit yang digunakan adalah orbit Geosynchronous di mana dengan menggunakan orbit ini sebuah satelit dapat menjangkau sepertiga bagian bumi dengan ketinggian 36.000 Km (22.300 Miles) dari permukaan bumi, satelit yang mencapai ketinggian seperti ini memiliki lintasan yang mengelilingi bumi selama 24 jam sehingga akan selalu tampak diam terhadap suatu titik di permukaan bumi.
Satelit dengan menggunakan orbit ini sangat menguntungkan yaitu biaya untuk mengontrol satelit relatif lebih rendah dan hubungan tidak pernah putus. Satelit Intelsat dan Palapa adalah beberapa contoh satelit yang menggunakan orbit Geosynchronus.
- Cara Kerja Satelit
Yaitu dengan mengirimkan sinyal dari computer dan direlai oleh satelit tanpa di lakukan pemprosesan dalam satelit. Kelemahan metode ini, computer yang ter-hubung langsung pada satelit harus bekerja selama 24 jam. Jika salah satu computer dimatikan maka hubungan ke computer tersebut akan terputus. Keun-tungannya satelit komunikasi konvensional dapat digunakan tanpa perlu dimodifikasi. Computer dalam satelit berfungsi untuk menyimpan sementara in-formasi yang secara otomatis dapat dilakukan.
-Cara kerja transmisi data melalui satelit
Pemanfaatan system komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya. Komponen dasar dari transmisi satelit adalah :
- Stasiun bumi, digunakan untuk mengirim dan menerima data
- Satelit, disebut juga dengan transponder
PC yang menggunakan jaringan internet dengan jaringan satelit dikatagorikan se-bagai jaringan wireless dengan menggunakan gelombang mikro. Gelombang mikro ini akan ditransmisikan dan diproses oleh stasiun satelit bumi yang kemudian ditransmisikan ke satelit di angkasa luar, dan selanjutnya akan dinerima kembali oleh stasiun sateit bumi tujuan.
Cara kerja transmisi data melalui satelit dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, yaitu satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link) kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan mentransmisikan kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link). Dalam transmisi satelit ter-jadi penundaan atau delay karena sinyal harus bergerak menuju ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi, jeda waktu sekitar 0,5 sekon. Satelit menggunakan frek-uensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisikan data. Jangkauan frekuensi satelit adalah:
- 4-6 giga hertz,disebut dengan C-band
- 12-14 giga hertz, disebut dengan Ku-Band
- 20 giga hertz.
- Kelemahan media transmisi Satelit
- Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi.
- VSAT bisa dipasang di mana saja selama masuk dalam jangkauan satelit.
- Dapat Koneksi di mana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan – bangunan/ letak geografis bumi.
- Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting.
- Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja.
- Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router.
- Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
- Media transmisi satelite(VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama. Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan frekuensi dengan pengguna wireless yang lain atau frekuensi di daerah tersebut sudah penuh sehingga mengalami kesulitan.
- Kelemahan media transmisi wireless
- Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Di antaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
- Dalam hal keamanan, yaitu transmisi data sangat mudah ditangkap karena berjalan melalui udara terbuka.
- Harga relatif mahal karena harga peralatan yang mahal.
- Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya.
- Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
- Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Untuk daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing masing pelanggan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap cuaca, debu meteor/ debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya.
- Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi – satelit – matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-segment biasa.
- Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.
- Perbandingan media transmisi wireless dan satellite
Berdasarkan ulasan – ulasan tersebut, maka terlihat perbandingan media transmisi wireless dan satellite. Kelemahan/kelebihan media transmisi wireless/satellite itu dilihat dari kebutuhan dan keperluan pelanggan/suatu perusahaan tersebut, kemudian dilihat dari sisi pembangunan jaringannya, tempat lokasinya (letak geografis), devicenya dan sisi lainnya.
- Media transmisi wireless lebih murah dibandingkan media transmisi satellite. Kebanyakan media transmisi wireless digunakan dalam koneksi di tempat umum dan ada juga cabang – cabang perusahaan.
- Kebanyakan media transmisi satelite (VSAT) digunakan untuk koneksi dalam perusahaan besar.
- Dilihat dari sisi latency, media transmisi satelite lebih tinggi latency-nya di banding wireless.
- Kemudian, satelite tidak memperhatikan jarak, jauhnya jarak tidak mempengaruhi, sedangkan pada wireless jarak mempengaruhi frekuensi transmisi data.
- Pada wireless semakin tinggi gelombang radio maka semakin tinggi bandwidth tetapi jarak semakin pendek.
- Untuk lokasi, sangat tidak dimungkinkan menggunakan media transmisi wireless di sekitar bangunan atau gedung – gedung tinggi. Hal ini terkesan tidak efektif jika menggunakan media transmisi wireless karena dapat terjadi nLoS ataupun NLoS.
- Dilihat dari segi device yang digunakan. Pada satelite transmisi langsung dari satelite, sedangkan media transmisi wireless tergantung device yang digunakan (access point, radio link,dll). Pada satelite menggunakan hub. Pada media transmisi wireless, menggunakan device access point (AP) untuk transmit data, sedangkan media transmisi satelite langsung transmit data dari satelite (VSAT LINK), ada pula menggunakan hub. AP biasanya memiliki daerah cakupan sampai 100 meter, yang biasanya disebut cell atau range. Sehingga untuk jangkauan (area coverage), media transmisi satelite dapat menjangkau lebih jauh dibanding media transmisi wireless. Kemudian, baik media transmisi wireless ataupun satelite memiliki sistem kerja dengan frekuensi yang berbeda.
- Tergantung pada aplikasi, satelit dapat digunakan dengan desain jaringan darat yang berbeda atau topologi jaringan. Pada sederhana, satelit dapat mendukung satu-arah atau menghubungkan dua-arah antara dua stasiun bumi (masing-masing disebut transmisi simplex dan transmisi dupleks). Kebutuhan komunikasi yang lebih kompleks juga dapat di atasi dengan lebih topologi jaringan yang canggih, seperti bintang dan mesh.
- Frekuensi Transmisi Satelit
Satellite | Frequency | Band |
---|---|---|
Terra | 8212.5 MHz | X band |
Aqua | 8160.0 MHz | X band |
NOAA 17,18 | 1707.0 MHz | L band |
ERS-2 (High rate) | 8140 MHz | X band |
SPOT 4,5 | 8253.0 MHz | X band |
EROS A1 | 8150 and 8250 MHz | X band |
Landsat 5, 7 | 8212.5 MHz | X band |
CBERS 2B | 8103.0, 8321.0 and 8212.0 MHz | X band |
SAC-C | 8386 MHz | X band |
- Satelit Komunikasi
Satelit Komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang diangkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi lain seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin digunakan.
- Space Segment
Space segment (bagian yang berada di angkasa) terdiri dari :
- Struktur / Bus
- Payload
- Power Supply
- Kontrol temperature
- Kontrol attitude dan orbit
- Sistem propulsi
- Telemetry, Tracking, & Command (TT&C)
Space segment berguna untuk mengontrol dan memonitor satelit. Hal ini termasuk, tracking, telemetry dan command station (TT&C) bersama dengan satellite control centre, tempat operasional dari station-keeping dan checking fungsi vital dari satelit dilakukan. Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi, diterima oleh satelit. Link yang terbentuk disebut UPLINK. Satelit akan mentransmisi gelombang radio ke stasiun bumi penerima, dan link nya disebut DOWNLINK. Kualitas dari suatu link radio ditentukan oleh carrier-to-noise ratio. Kualitas dari overall link menentukan kualitas sinyal yang dikirim ke end user.
Pada prinsipnya satelit komunikasi merupakan stasiun pengulang (repeater)diangkasa. Sinyal-sinyal yang dikirim oleh antena di bumi setelah diterima diperkuat oleh peralatan-peralatan di satelit kemudian dikirim kembali ke bumi.Keuntungan utama dari satelit komunikasi adalah daya tampung lalu lintas telekomunikasi yang besar dan fleksibel serta mempunyai daerah liputan yang luas di bumi. Subsistem - subsistem yang harus dimiliki oleh satelit :
- Sub-sistem Antena ; untuk menerima dan memancarkan sinyal
- Transponder : peralatan-peralatan elektronik untuk menerima, memperkuat dan mengubah frekuensi sinyal-sinyal yang diterima dan dipancarkan kembali ke bumi.
- Sub-sistem pembangkit daya listrik : untuk membangkitkan daya listrik yang dibutuhkan bagi satelit. d) Sub-sistem pengatur daya : untuk mengatur dan mengubah daya listrik yang dibangkitkan ke dalam bentuk-bentuk yang dibutuhkan oleh peralatan-peralatan elektronik.
- Sub-sistem komando dan telemetri : untuk memancarkan data-data tentang satelit ke bumi dan menerima komando (perintah-perintah) dari bumi.
- Sub-sistem pendorong (thrust) untuk mengatur perubahan-perubahan posisi dan ketinggian satelit agar bisa berada tetap pada posisi tertentu dalam orbit. Sub-sistem stabilisasi : untuk menjaga agar antena-antena satelit dapa tselalu mengarah ke sasaran yang tepat di bumi.
- High Troughput Satellites (HTS)
High Throughput Satellite (HTS) merupakan teknologi di mana kapasitas akses data melalui satelit bisa jauh lebih besar dari kapasitas yang saat ini banyak digunakan.
Jika saat ini kapasitas maksimal Throughput adalah 155 Mbps, melalui teknologi High Throughput Satellite (HTS), kecepatan akses data bisa mencapai 100Gbits. Implementasi sistem High Throughput Satellite (HTS) dapat diterapkan pada semua jenis transponder, seperti Ka-Band, Ku-Band, dan C-Band.
Daftar satelit high throughput:
- Anik F2 (July 2004)
- Thaicom 4 (IPSTAR) (August 2005)
- Spaceway-3 (August 2007)
- WINDS (February 2008)
- KA-SAT (December 2010)
- Yahsat Y1A (April 2011)
- ViaSat-1 (October 2011)[3][4]
- Yahsat Y1B (April 2012)
- EchoStar XVII (July 2012)
- HYLAS 2 (July 2012)
- Astra 2E (September 2013)
- O3b satellite constellation (June 2013)
- Inmarsat Global Xpress constellation (2014)
ViaSat-1 adalah jenis High Troughput Satellites (HTS)
Sumber : Wikipedia
- Sumber Daya Satelit
Setiap satelit membutuhkan sumber daya power. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah biaya, daya tahan, dan efektivitas (jumlah daya yang dihasilkan). Satelit menghabiskan banyak listrik. Penempatan power sumber daya dipasang di dalam atau di luar satelit.
Beberapa sumber daya power yang mungkin untuk satelit meliputi:
- panel surya
- baterai
- daya nuklir
- generator panas
- Daftar Negara peluncur Satelit
Negara-negara yang mampu meluncurkan satelit sendiri, termasuk pembuatan kendaraan peluncur.
Catatan: banyak negara yang dapat mendisain dan membuat satelit -yang mana bisa dibiliang tidak memerlukan kapasitas ekonomi, ilmu dan industri yang tinggi—tetapi tidak mampu untuk meluncurkannya, dan mereka menggunakan peluncur asing. Daftar di bawah tidak menempatkan berbagai negara tersebut, dan hanya mencantumkan negara yang mampu meluncurkan satelitenya sendiri, ditambah tanggal di mana negara tersebut menunjukan kemampuannya. Seterusnya juga tidak mencantumkan konsorsium satelit atau satelite multinasional.
Urutan | Negara | Tahun Peluncuran Pertama | Roket | Satelit |
---|---|---|---|---|
1 | Uni Soviet | 1957 | Sputnik-PS | Sputnik 1 |
2 | Amerika Serikat | 1958 | Juno I | Explorer 1 |
3 | Perancis | 1965 | Diamant | Astérix |
4 | Jepang | 1970 | Lambda-4S | Ōsumi |
5 | Republik Rakyat Tiongkok | 1970 | Long March 1 | Dong Fang Hong I |
6 | Britania Raya | 1971 | Black Arrow | Prospero X-3 |
7 | India | 1980 | SLV | Rohini |
8 | Israel | 1988 | Shavit | Ofeq 1 |
— | Russia[1] | 1992 | Soyuz-U | Templat:Kosmos |
— | Ukraina[1] | 1992 | Tsyklon-3 | Strela (x3, Russian) |
9 | Iran | 2009 | Safir-2 | Omid 1 |
- Daftar Negara yang meluncurkan Satelit dengan dibantu negara lain
- Satelit di Indonesia
Berikut adalah daftar satelit komunikasi milik Indonesia yang telah atau akan diluncurkan.
No. | Nama | Mulai Operasi (diluncurkan) | Akhir Operasi | Slot Orbit | Pengelola | Wahana luncur | Pembuat | Keterangan |
1. | Palapa A1 | 8 Juli 1976 | Juni1985[1] | 83° BT | Perumtel | Delta-2914 | Hughes (HS-333)[2] | Diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat. |
2. | Palapa A2 | 10 Maret1977 | Januari1988[1] | 77° BT | Perumtel | Delta-2914 | Hughes (HS-333)[2] | Diluncurkan dari Kennedy Space Center. |
3. | Palapa B1 | 18 Juni1983[3] | 1990 | 108° BT | Perumtel | Challenger F2 (STS-7) | Hughes (HS-376)[2] | Diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik. |
4. | Palapa B2 | 3 Februari1984 8:00 EST | Gagal | Perumtel | Challenger F4 (STS-41-B) | Hughes (HS-376)[2] | dilepas dari wahana pada 16:00 EST[4], gagal dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984[1] | |
5. | Palapa B2P | 21 Maret1987 | Februari1996[1] | 113° BT | Perumtel Satelindo | Delta 6925 | Hughes (HS-376) | Beralih kepemilikan ke Satelindo pada 1993,[2] dan diganti Palapa C1.[1] |
6. | Palapa B2R | 13 April 1990 | 2000 | 108° BT | Perumtel | Delta 6925 | Hughes (HS-376) | Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,[1] |
7. | Palapa B4 | 14 Mei 1992 7:40 WIB[5] | 2005[2] | 118° BT | Telkom | Delta II-7925 | Hughes (HS-376) | Diluncurkan dari Kennedy Space Center. |
8. | Palapa C1 | 31 Januari1996 | 1999 | 113° BT | Satelindo | Atlas-2AS | Hughes (HS-601) | Diluncurkan dari Tanjung Canaveral LC-36B.[6] Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3. Desember 2000 disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus 2002 disewa Pakistan di 38ºBT menjadi Paksat1.[7] |
9. | Palapa C2 | 15 Mei 1996 | 2011[6] | 113° BT | Satelindo Indosat | Ariane-44L H10-3 | Hughes (HS-601) | Diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis.[6] Orbit akan dipindahkan ke 150,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.[8] |
10. | Indostar I(Cakrawarta I) | 12 November1997 | 2011 | 107,7° BT[9] | Indovision | Ariane-44L H10-3[10] | CTA -> Orbital Sciences Corporation (OSC) (Star-1) | Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis. |
11. | Telkom-1 | 12 Agustus1999, 21:48 UTC | 2016 | 108° BT | Telkom | Ariane IV | Lockheed Martin (A2100A)[2] | |
12. | Garuda-1 | 12 Februari2000[11] | 2015 | 123° BT[12] | Asia Cellular Satellite (ACeS) | Proton K Blok-DM3 | Lockheed Martin A2100AXX[13] | ACeS adalah patungan PSN dan perusahaan asing.[14] Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan. |
13. | Telkom-2 | 16 November2005 | Beroperasi | 108° BT | Telkom | Ariane V | Orbital (Starbus 2)[2] | Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis. |
14. | INASAT-1 | 2006 | Satelit pertama buatan Indonesia. | |||||
15. | LAPAN-TUBSAT | 2007 | Satelit mikro pertama Indonesia. | |||||
16. | Indostar II(Cakrawarta II) | 16 Mei 2009, 7:58 WIB | 2024 | 107,7° BT | Indovision | Proton-M Briz-M | Boeing (BSS-601HP) | Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome (LC-200/39), Kazakhstan.[15][16] |
17. | Palapa D | 31 Agustus2009 16:28 WIB | 2024 | 113° BT | Indosat | Long March 3B | Thales Alenia Space (Spacebus-4000B3) | Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), Cina. Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 150,5° BT. |
18. | Telkom-3 | 2011 | 2026 | ? | Telkom | Proton-M Briz-M | ISS Reshetnev (Ekspress-1000N) & Alcatel (Payload) | Proses tender selesai pada Desember 2008.[17] |
Jangan kebanyakan copas, klo copas jangan lupa cantumkan sumber, terimakasih 😊
BalasHapusmaaf, tapi sudah dicantumin kok sumbernya. makasih
BalasHapus